Skip to main content

Menciptakan imajinasi

Harapan itu seperti cahaya di kegelapan, memberikan berbagai arah untuk melangkah, dengan harapan kita tak lagi jadi daun rapuh yang jatuh ke tanah dan linglung mencari rumah. Mungkin sebab itulah yang menjadikan ku lelaki dengan penuh impian dan imajinasi. impian akan hari esok yang jauh lebih baik dari sekarang, dan hari sekarang yang jauh lebih baik dari kemarin. Dengan impian-impian itulah diriku terbentuk, tanpa harus menjadikan impian itu hanya jadi imajinasi. Maka aku mulai dengan melakukan pertanyaan kecil di kepala, membiarkan pertanyaan itu tercipta. Pertanyaan semisal, bagaimana aku menggapainya , bagaimana aku memilikinya ? langkah pertama apa yang mesti dilakukan untuk menggapainya ?
Lalu menyusun rencana-rencana di otak, menggoreskan segala macam cara untuk menghadapi setiap kemungkinan – baik atau buruk, disinilah aku mulai bermain dengan pertimbangan pertimbangan pada keberhasilan dan kegagalan, aku tak mau impian tentang keberhasilan membutakan, dan kegagalan menjadikan ku manusia pesimis. Setelah itu mulailah raga bergerak, siap dengan jari yang mengepal, meninju karang dengan garang, tak takut lelah dan tak mau menyerah. Jika, memang ternyata kegagalan ada di depan, itu tak menjadikan ku manusia kalah karena yang jadi masalah adalah bagaimana aku berdiri lagi, bermimpi lagi dan menciptakan imajinasi lagi. Bagi ku jika berusaha maka akan selalu ada hasilnya, meskipun begitu tetap saja setiap kali berusaha untuk menggapainya selalu ada bisikan syetan yang berhasil hinggap. Aku yang kalah, aku terperdaya rasa ,,yang ternyata tak bisa melesat cepat membawa rasa ini untuk menggapainya.

Comments

Popular posts from this blog

Terpedaya rasa

Engkau yang berjuluk wanita cantik penuh keanggunan, menawan hatiku di buai pesonamu. Hingga setiap lepas pandang yang melesat adalah detail indah dari sketsa hati dan Membawa rasa ini dalam setiap malam, untuk hati yang kini telah kehilangkan kesucianya seiring hadirnya wujud sempurna bayangmu di setiap angan. Aku yang kini terpedaya rasa mengelola setiap jatah takdir dari galau yang kadang tak beralasan, dari sisa muhasabah yang sering meinggalkan jejak penyesalan. Memungut kepingan – kepingan laku diri yang terhempas di pelataran jiwa. Membingkai secuil asa dari rajutan niat yang sering merenggangkan jejaring yang mengfilter penyakit hati. Membidik rasa dalam kesempatan. YA memang , Aku yang kalah, aku yang kini terperdaya rasa… Aku! yang ternyata tak bisa melesat cepat membawa rasa ini, hingga syetan berhasil hinggap. “Ketika prasasti sering hadir di pelupuk mata Ketika derap langkahya menggetarkan jiwa"

Ketika kamu menangis

Ketika kamu menangis, katanya seperti hujan yang tiba-tiba turun saat matahari sedang bersinar begitu cerah. Barangkali tak seironis itu, tapi setiap jiwa punya batas rasa, kupikir. kita punya cara untuk meluapkan emosi, dan jika menangis bisa membuat kita tergerak untuk lebih baik, jika menangis, itu bukan hal yang tabu lagi. Maka Menangislah,, karena menangis itu menandakan bahwa kamu punya hati yang lembut, hati yang peka dengan peristiwa di sekitarmu,,,mudah-mudahan,,,!!

Mengamati mu dari belakang

Kemarin aku mencari tahu tentangmu dari mana saja, memperhatikan langkahmu dari jauh, mengamati gerakan bibirmu ketika sedang berbicara, membedakan mata ketika mengenakan kacamata dan sesekali ketika kamu melepaskannya, juga menyenangkan menebak warna baju apa yang akan kamu kenakan ke kantor selanjutnya. Aku tahu namamu, tanggal lahir, dan mungkin hal-hal sepele yang tidak penting untuk kamu ketahui seperti bagaimana aku mengamatimu berinteraksi dengan kawan-kawanmu Sesekali, waktu memberiku kesempatan untuk melihatmu dari dekat, tepat di depanku, "Ada kau di depanku" Kau manis, kata hatiku "Ada kau di depanku" Tersenyum membalas sapaku Kau manis, kata hatiku "Ada kau di depanku" Kau memang manis, kata hatiku tapi justru di saat seperti itu aku tidak bisa melakukan apa-apa. Hanya mengendalikan perasaanku yang terlalu senang, menyembunyikannya baik-baik, dan terjebak dalam satu ruang halusinasi. di satu sisi semoga waktu cepat berlalu dan