Skip to main content

Why me,,??

"Bimz, mengapa semua ini terjadi padamu?" "Dan mengapa takdir memilih kamu?" Kadang begitu banyak pertanyaan sulit yang tak mampu aku jawab. Kadang hidup kembali menyisakan derai pilu yang harus ku jalani. Walau pahit, namun harus dihadapi. Coz Life Goes On. Like it or Not. "Mengapa kau masih berdiri disana, Bimz? Apa yang kau cari dan kau tunggu" Suara hatiku bening membuyarkan lamunanku. "Apa yang aku cari tunggu..?" Pertanyaan itu kembali menggantung di sudut hatiku.
Suatu sebutan sesosok nama, secarik title harapan yang tengah ku tunggu. Ku masih mengharap bertemu lagi dengan sosoknya. Sekian purnama terlewati. Dan ku tak berhenti melambungkan nama nya ke atap langit. Berharap yang Maha Penyayang mengabulkan do'a do'aku. Walau aku tahu, dengan lumuran noda di pakaian jelataku, masih kah aku berharap TUHAN mendengar pintaku? Tuhanku, untuk d.o.a ku yang ini. Ku mohon palingkan wajahMu pada si kerdil ini. Ku mohon kemurahanMu sekedar menorehkan garisMu dalam lembaran takdirku. Apa lagi yang kuharap kini? Sebuah mimpi akan sebuah harapan. Dan tangan RahmaanNya, senantiasa membelai mesra hamba hambaNya yang meminta. Aku tahu DIA tak kan pernah mengecewakan hambaNya yang berdo'a dengan penuh kesungguhan. Aku hanya mampu mengeja harapan itu, harapan demi harapan. Sedang diriku teramat letih menunggu Sungguh berat arti menanti bertemu dengan nya. Ah ya, tentu saja, ku tak kan pernah mengerti. Bahkan mereka pun tak mau mencoba mengerti arti menanti. Rintik hujan dan rinai Pelangi. Bulan senja dan Matahari Pagi. Semua seakan sama bagi ku. Hitungan bulan dan bintang menjadi pengantar keadaanku. dimana harus kutemukan? Bahkan aku kini bingung mencari mu untuk bertemu. mereka hanya memberiku waktu satu Purnama untk sebuah jawaban. Dan aku disini, masih mencoba mencari bayang mu. Aku serahkan segala nya pada Engkau Rabb. Tiada Kesulitan melainkan Engkau janjikan bersama nya ada Kemudahan. Tiada beban melainkan engkau ciptakan pundak disana untuk memikulnya. Hidup amat sangat Adil. Dan keadilanNya akan berlaku untk hamba hambaNya.

Comments

Popular posts from this blog

Terpedaya rasa

Engkau yang berjuluk wanita cantik penuh keanggunan, menawan hatiku di buai pesonamu. Hingga setiap lepas pandang yang melesat adalah detail indah dari sketsa hati dan Membawa rasa ini dalam setiap malam, untuk hati yang kini telah kehilangkan kesucianya seiring hadirnya wujud sempurna bayangmu di setiap angan. Aku yang kini terpedaya rasa mengelola setiap jatah takdir dari galau yang kadang tak beralasan, dari sisa muhasabah yang sering meinggalkan jejak penyesalan. Memungut kepingan – kepingan laku diri yang terhempas di pelataran jiwa. Membingkai secuil asa dari rajutan niat yang sering merenggangkan jejaring yang mengfilter penyakit hati. Membidik rasa dalam kesempatan. YA memang , Aku yang kalah, aku yang kini terperdaya rasa… Aku! yang ternyata tak bisa melesat cepat membawa rasa ini, hingga syetan berhasil hinggap. “Ketika prasasti sering hadir di pelupuk mata Ketika derap langkahya menggetarkan jiwa"

Ketika kamu menangis

Ketika kamu menangis, katanya seperti hujan yang tiba-tiba turun saat matahari sedang bersinar begitu cerah. Barangkali tak seironis itu, tapi setiap jiwa punya batas rasa, kupikir. kita punya cara untuk meluapkan emosi, dan jika menangis bisa membuat kita tergerak untuk lebih baik, jika menangis, itu bukan hal yang tabu lagi. Maka Menangislah,, karena menangis itu menandakan bahwa kamu punya hati yang lembut, hati yang peka dengan peristiwa di sekitarmu,,,mudah-mudahan,,,!!

Mengamati mu dari belakang

Kemarin aku mencari tahu tentangmu dari mana saja, memperhatikan langkahmu dari jauh, mengamati gerakan bibirmu ketika sedang berbicara, membedakan mata ketika mengenakan kacamata dan sesekali ketika kamu melepaskannya, juga menyenangkan menebak warna baju apa yang akan kamu kenakan ke kantor selanjutnya. Aku tahu namamu, tanggal lahir, dan mungkin hal-hal sepele yang tidak penting untuk kamu ketahui seperti bagaimana aku mengamatimu berinteraksi dengan kawan-kawanmu Sesekali, waktu memberiku kesempatan untuk melihatmu dari dekat, tepat di depanku, "Ada kau di depanku" Kau manis, kata hatiku "Ada kau di depanku" Tersenyum membalas sapaku Kau manis, kata hatiku "Ada kau di depanku" Kau memang manis, kata hatiku tapi justru di saat seperti itu aku tidak bisa melakukan apa-apa. Hanya mengendalikan perasaanku yang terlalu senang, menyembunyikannya baik-baik, dan terjebak dalam satu ruang halusinasi. di satu sisi semoga waktu cepat berlalu dan