"Bimz, mengapa semua ini terjadi padamu?"
"Dan mengapa takdir memilih kamu?"
Kadang begitu banyak pertanyaan sulit yang tak mampu aku jawab. Kadang hidup kembali menyisakan derai pilu yang harus di jalani. Walau pahit, namun harus dihadapi. Coz Life Goes On. Like it or Not.
"Mengapa kau masih berdiri disana, Bimz ? Apa yang kau cari dan kau tunggu"
Inilah saatnya kamu ingatkan kembali pada diri. Tentang waktu yang terus berputar. Tentang kesempatan yang terus terbuang. Sia-sia! Inilah saatnya kamu menghitung ulang kembali. Apakah kamu benar-benar orang yang berpotensi atau memang hanya sampah yang tak lagi memiliki arti. Berhentilah menangisi dan menyesali diri. Tanpa berlaku apa-apa sama saja kau bodohi diri.
Suara hati bening membuyarkan lamunan. tentang sesuatu, sebutan, sesosok nama, secarik title harapan yang tengah ku tunggu. Sekian purnama terlewati. Dan ku tak berhenti melambungkan nama nya ke atap langit. Berharap yang Maha Penyayang mengabulkan do'a do'aku. Walau aku tahu, dengan lumuran noda di pakaian jelataku, masih kah aku berharap TUHAN mendengar pintaku?
Tuhanku, untuk d.o.a ku yang ini. Ku mohon palingkan wajahMu pada si kerdil ini. Ku mohon kemurahanMu sekedar menorehkan garisMu dalam lembaran takdir.
Engkau yang berjuluk wanita cantik penuh keanggunan, menawan hatiku di buai pesonamu. Hingga setiap lepas pandang yang melesat adalah detail indah dari sketsa hati dan Membawa rasa ini dalam setiap malam, untuk hati yang kini telah kehilangkan kesucianya seiring hadirnya wujud sempurna bayangmu di setiap angan. Aku yang kini terpedaya rasa mengelola setiap jatah takdir dari galau yang kadang tak beralasan, dari sisa muhasabah yang sering meinggalkan jejak penyesalan. Memungut kepingan – kepingan laku diri yang terhempas di pelataran jiwa. Membingkai secuil asa dari rajutan niat yang sering merenggangkan jejaring yang mengfilter penyakit hati. Membidik rasa dalam kesempatan. YA memang , Aku yang kalah, aku yang kini terperdaya rasa… Aku! yang ternyata tak bisa melesat cepat membawa rasa ini, hingga syetan berhasil hinggap. “Ketika prasasti sering hadir di pelupuk mata Ketika derap langkahya menggetarkan jiwa"
Comments
Post a Comment